Pada malam rabu wekasan di masjid masjid,mushola atau ditempat yang biasanya di kususkan mengadakan acara ritual malam rabu wekasan.seperti hal nya di desa jepng,seluruh TPQ di adakan sejenis pawai keliling yang puncak acaranya biasanya adanya pengajian di depan masjid alma'mur atau masjid wali jepang wetan,ba'da magrib para penduduk saling berebut mengabil air dari sumur masjid tersebut,para warga pyakin melalui air yang di ambil di masjid itu pada malam rebo wekasan banyak berkah nya.
Di desa saya sendiri,megawon jati kudus dukuh wungu pada malam rabu wekasan mengadakan kegiatan di mushola kami.
kegiatan tersebut al:
Ba'da Magrib membaca surat ysin dengan berjamaah dengan kaifiyah sbb:
-menaryh air di tengah aula(jamaah)
-setelah sampai ayat "salaamun qoulan mirrobborrohiim dibaca 313kali
-setelah selesai membaca itu dilanjutkan membaca doa shalawat munjiyat
-lalu menulis ayat salaamun qoulan mirrobbirrohiim dst
-lalu dimasukan kedalam air untuk diminum di ambil berkah nya
Rabu wekasan,malam rabu wekasan
Jumat, 13 Januari 2012
Sholat Sunat Lidaf’il Bala Rabu Terakhir bulan Shofar pada tahun ini dilaksanakan pada tanggal 17JANUARI 2012 MALAM ATAU 18JANUARI 2012 DUHA. dilaksanakan pada pagi hari setelah sholat Isyraq, Isti’adzah dan Istikharah.
Pelaksanaan sholat sunat Lidaf’il Bala diambil dari keterangan yang tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52. dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir bulan Shofar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam. Niatnya :
اصلى سنة للقضاء للحاجة دفعا للبلايا ركعتين لله تعا لى
(isholli sunnatalliqodhoo'i lilhaajati daf'allilbalaayaa rok'ataini lillaahi ta'aalaa)
Artinya:
aku niat shalat hajat untuk menolak balak dua rakaat karena allah
Setiap rakaat ba’da fatihah membaca :
- Surat al-Kaustar 17 kali,
- Surat al-Ikhlash 5 kali,
- Surat al-Falaq dan an-Nas masing-masing 1 kali
Sebelum melaksanakan sholat membaca istighfar :

Abdi neda panghampura. Ka Gusti Allah nu Agung, Ka Gusti Allah nu Agung. Teu aya deui Pangeran. Anging Allah, Anging Allah, anu hurip anu jumeneng ku Anjeun. Abdi tobat ka Pangeran, Abdi tobat ka Pangeran, saperti abdi nganiaya. Teu ngamilik diri abdina pribadi. Teu ngamilik madhorotna. Teu ngamilik manfaatna. Teu ngamilik kana maotna. Teu ngamilik kana hirupna. Teu ngamilik pigelarna.
Saya memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Saya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang hidup terus dan berdiri dengan sendiri-Nya. Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.
Do’a setelah shalat lidaf’il Bala:

Artinya : “Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah” maka “jadilah ia”.
NB:
SHALAT DILAKUKAN PADA WAKTU DUHA RABU WEKASAN ATAU MALAM RABU NYA
Pelaksanaan sholat sunat Lidaf’il Bala diambil dari keterangan yang tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52. dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir bulan Shofar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam. Niatnya :
اصلى سنة للقضاء للحاجة دفعا للبلايا ركعتين لله تعا لى
(isholli sunnatalliqodhoo'i lilhaajati daf'allilbalaayaa rok'ataini lillaahi ta'aalaa)
Artinya:
aku niat shalat hajat untuk menolak balak dua rakaat karena allah
Setiap rakaat ba’da fatihah membaca :
- Surat al-Kaustar 17 kali,
- Surat al-Ikhlash 5 kali,
- Surat al-Falaq dan an-Nas masing-masing 1 kali
Sebelum melaksanakan sholat membaca istighfar :

Abdi neda panghampura. Ka Gusti Allah nu Agung, Ka Gusti Allah nu Agung. Teu aya deui Pangeran. Anging Allah, Anging Allah, anu hurip anu jumeneng ku Anjeun. Abdi tobat ka Pangeran, Abdi tobat ka Pangeran, saperti abdi nganiaya. Teu ngamilik diri abdina pribadi. Teu ngamilik madhorotna. Teu ngamilik manfaatna. Teu ngamilik kana maotna. Teu ngamilik kana hirupna. Teu ngamilik pigelarna.
Saya memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Saya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang hidup terus dan berdiri dengan sendiri-Nya. Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.
Do’a setelah shalat lidaf’il Bala:

Artinya : “Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah” maka “jadilah ia”.
NB:
SHALAT DILAKUKAN PADA WAKTU DUHA RABU WEKASAN ATAU MALAM RABU NYA
REBO WEKASAN(TERAHIR BULAN SOFAR)
السلام عليكم_كاوان-كاوان سموا
Sebentar lagi tiba hari yang menurut kita salah satu hari istimewa yaitu hari ''rebo wekasan'' bertepatan tanggal 18 januari 2012M atau 23 safar 1433H.
disebut rebo wekasan karena jatuh pada hari rabu terahir bulan safar itu sendiri,dikalangan muslim sendiri istilah seperti ini tidak asing lagi karena hampir setiap desa ada kegiatan kegiatan untuk hari rebo wekasan.
ADA APA dengan bulan safar?????
Bulan Shofar adalah bulan kedua dalam penaggalan hijriyah.Orang Jahiliyah kuno sering mengatakan bahwa bulan Shofar adalah bulan sial. Bahkan, di dalam dunia modernpun, masih banyak yang meyakini bahwa bulan Muharram (al-Syura’) dan Shofar. Memang benar, pada 10 Muharram (al-Syura’) banyak insiden menimpa para Nabi, sahabat, dan para ulama’. Sehingga, banyak orang yang mengira bahwa membuat acara, seperti mantu (akad Nikah), bangun rumah, akan menimbulkan dampak yang negative.
Sebentar lagi tiba hari yang menurut kita salah satu hari istimewa yaitu hari ''rebo wekasan'' bertepatan tanggal 18 januari 2012M atau 23 safar 1433H.
disebut rebo wekasan karena jatuh pada hari rabu terahir bulan safar itu sendiri,dikalangan muslim sendiri istilah seperti ini tidak asing lagi karena hampir setiap desa ada kegiatan kegiatan untuk hari rebo wekasan.
ADA APA dengan bulan safar?????
Bulan Shofar adalah bulan kedua dalam penaggalan hijriyah.Orang Jahiliyah kuno sering mengatakan bahwa bulan Shofar adalah bulan sial. Bahkan, di dalam dunia modernpun, masih banyak yang meyakini bahwa bulan Muharram (al-Syura’) dan Shofar. Memang benar, pada 10 Muharram (al-Syura’) banyak insiden menimpa para Nabi, sahabat, dan para ulama’. Sehingga, banyak orang yang mengira bahwa membuat acara, seperti mantu (akad Nikah), bangun rumah, akan menimbulkan dampak yang negative.
Terlebas dari beragam pendapat yang berkembang, para ulama’ sholih pernah mengatakan: Sesungguhnya di dalam bulan shofar akan turun sebuah bala’ (musibah) besar pada hari Rabo. Musibah itu akan diturunkan pada hari tersebut. Agar supaya terhindar dari musibah itu, para ulama’ memberikan panduan praktis do’a sebagai berikut:
Konon, ketika kaumnya Nabi Nuh a.s, dan juga A’ad dan tasmud yang ingkar dengan siksaan putting beluang yang sangat memilukan. Konon, agin yang kencang (sorsor) sangat dingin, menusuk hinga tulang sumsum. Apa yang menimpa mereka, sebuah akibat dari sifat kesombongan, dan tidak mempercayai keberadaan tuhan.
Menurut sebagian riwayat, kaum Nabi Nuh a.s memperoleh dua siksaan yang berturut-turut (mustamir):
<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Pembalasan Tuhan terhadap kaum Aad yang kafir dan tetap membangkang itu diturunkan dalam dua perinkat. (1) Tahap pertama berupa kekeringan yang melanda ladang-ladang dan kebun-kebun mereka, sehingga menimbulkan kecemasan dan kegelisahan, kalau-kalau mereka tidak memperolehi hasil dari ladang-ladang dan kebun-kebunnya seperti biasanya.Dalam keadaan demikian Nabi Hud masih berusaha meyakinkan mereka bahawa kekeringan itu adalah suatu permulaan seksaan dari Allah yang dijanjikan dan bahwa Allah masih lagi memberi kesempatan kepada mereka untuk sedar akan kesesatan dan kekafiran mrk dan kembali beriman kepada Allah dengan meninggalkan persembahan mrk yang bathil kemudian bertaubat dan memohon ampun kepada Allah agar segera hujan turun kembali dengan lebatnya dan terhindar mrk dari bahaya kelaparan yang mengancam. Akan tetapi mereka tetap belum mahu percaya dan menganggap janji Nabi Hud itu adalah janji kosong belaka. Mereka bahkan pergi menghadap berhala-berhala mereka memohon perlindungan ari musibah yang mereka hadapi.
Tentangan mereka terhadap janji Allah yang diwahyukan kepada Nabi Hud segera mendapat jawapan dengan dtgnya pembalasan tahap kedua yang dimulai dengan terlihatnya gumpalan awan dan mega hitam yang tebal di atas mereka yang disambutnya dengan sorak-sorai gembira, karena dikiranya bahwa hujan akan segera turun membasahi ladang-ladang dan menyirami kebun-kebun mereka yang sedang mengalami kekeringan.
Melihat sikap kaum Aad yang sedang bersuka ria itu berkatalah Nabi Hud dengan nada mengejek: “Mega hitam itu bukanlah mega hitam dan awam rahmat bagi kamu tetapi mega yang akan membawa kehancuran kamu sebagai pembalasan Allah yang telah ku janjikan dan kamu ternanti-nanti untuk membuktikan kebenaran kata-kataku yang selalu kamu sangkal dan kamu dusta. Sejurus kemudian menjadi kenyataanlah apa yang diramalkan oleh Nabi Hud itu bahawa bukan hujan yang turun dari awan yang tebal itu tetapi angin taufan yang dahsyat dan kencang disertai bunyi gemuruh yang mencemaskan yang telah merusakkan bangunan-bangunan rumah dari dasarnya membawa berterbangan semua perabot-perabot dan milik harta benda dan melempar jauh binatang-binatang ternak. Keadaan kaum Aad menjadi panik mereka berlari kesana sini hilir mudik mencari perlindungan .Suami tidak tahu di mana isterinya berada dan ibu juga kehilangan anaknya sedang rumah-rumah menjadi sama rata dengan tanah. Bencana angin taufan itu berlangsung selama lapan hari tujuh malam sehingga sempat menyampuh bersih kaum Aad yang congkak itu dan menamatkan riwayatnya dalam keadaan yang menyedihkan itu untuk menjadi pengajaran dan ibrah bagi umat-umat yang akan datang.
Adapun Nabi Hud dan para sahabatnya yang beriman telah mendapat perlindungan Allah dari bencana yang menimpa kaumnya yang kacau bilau dan tenang seraya melihat keadaan kaumnya yang kacau bilau mendengar gemuruhnya angin dan bunyi pohon-pohon dan bangunan-bangunan yang berjatuhan serta teriakan dan tangisan orang yang meminta tolong dan mohon perlindungan.
Setelah keadaan cuaca kembali tenang dan tanah ” Al-Ahqaf ” sudah menjadi sunyi senyap dari kaum Aad pergilah Nabi Hud meninggalkan tempatnya berhijrah ke Hadramaut, di mana ia tinggal menghabiskan sisa hidupnya sampai ia wafat dan dimakamkan di sana dimana hingga sekarang makamnya yang terletak di atas sebuah bukit di suatu tempat lebih kurang 50 km dari kota Siwun dikunjungi para penziarah yang datang beramai-ramai dari sekitar daerah itu, terutamanya dan bulan Syaaban pada setiap tahun.
Allah SWT berfirman, yang artinya:’’ Kaum ‘Aad pun mendustakan(pula). Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku, Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus. yang menggelimpangkan manusia seakan-akan mereka pokok korma yang tumbang. yang menggelimpangkan manusia seakan-akan mereka pokok korma yang tumbang” (Q.S al-Qomar (54:18-20).
Beberapa ulama’ tafsir, seperti Imam al-Bagawi menceritakan, bahwa kejadian itu tepat pada hari rabu terahir (Yaumi Nahsin Mustamir) dengan bulan Shofar. Orang Jawa pada umumnya menyebut rabu itu dengan istilah Rabu Wekasan. Artiynya, pada hari itu tuhan menurunkan bergam penyakit dan musibah. Seorang Ulama’ besar yang terkenal dengan panggilan Syeh Al-Buni menyatakan, agar supaya berdo’a pada awal bulan Shofar
Langganan:
Postingan (Atom)